Rabu, 28 September 2011
Tumpukan
hufh,bengong seharian benar-benar bikin suntuk. Gak ada kerjaan. Harusnya gak ada kalimat :gak ada kerjaan"... Moso' iyo ora ada kerjo? Tumpukan baju kotor. Tumpukan baju yang belum di setrika. Tumpukan tugas. Tumpukan hafalan yang udah lupa-lupa ingat. Tumpukan target yang belum tercapai atau bahkan belum sempat dimulai. Hua... beitu banyak tumpukan-tumpukan. Sampai tumpukan kerak di hati yang belum juga dibersihkan. Lalu sekarang berkata bengong gak ada kerjaan. Parah !!!
Ada yang salah disini. Ya, malas bersarang. Jiwa semakin gersang karena futur yang dipelihara. Kadang semangat membara namun tak pernah dijaga lalu kobarannya padam lagi setelah tak berapa lama.
It is so lame, you know.
Look your self,
Tumpukan-tumpukan..
Mari kita selesaikan sedikit demi sedikit..
istirahat seringkali berakibat malas ..
Berhenti sejenak bukan untuk kemudian menjadi malas dan terlena ...
Karna dunia bukan tempatnya istirahat
Dunia adalah medan perjuangan
Tengoklah sebentar, sudah seberapa banyak bekal terkumpul???
Hmh... sungguh, bekal ini masih sedikit sekali atau bahkan belum ada?belum cukup?Atau malah, masih sangat jauh dari kata cukup?
Jangan manja!!!
Lihatlah, semua orang berlomba
Semangat !!!
:)
bahagia ..
jika kecewa masih menjadi episod dalam cerita hidupmu, maka intiplah hatimu. Lihat apakah keikhlasan masih terdekap erat..
Ingatlah bagi orang beriman hidup itu adalah syukur dan sabar.
Saat diberi nimat ia berbahagia dengan syukur.
Saat diuji ia berbahagia dengan sabar.
Jangan biarkan hidupmu tak 'bahagia' meski hanya sebentar ...
Karna semua orang berhak bahagia
Selasa, 20 September 2011
Gak ada kader bikin keder ...
Bolak-balik. Bolak-balik. Bolak-balik.
Sudah saatnya pergantian pengurus. Siapakah ketua kita selanjutnya?
Berusaha mencari sosok-sosok pemimpin dalam diri adik-adik.
-Akh,,seperti aku dulunya seorang pemimpin yang baik saja-
Coba bertanya pada Dik A, Dik B, Dik C, Sobat A, Sobat B, Sobat C.
Bingung. Semuanya masih pada bingung. Jawab mereka "Gak ada yang keliatan uni..." Aku?? Lebih bingung lagi. Waktu semakin dekat. Beberapa hari lagi akan dilangsungkan musyawarah pemilihan ketua baru. Beberapa hari yang lalu terucap dari lisanku setelah diskusi yang bikin otak anget-anget kuku,hhe "Kenapa sih jadi gak ada kader gini? "..
Celetuk myroommate : "Gak dikader sih..!"
Gubrak deh. Benar bin betul. Kemana aja aku? Emang aku berharap kader itu datangnya dari mana? Siapa yang harus mengkader siapa? Masih gak sadar kalo sekarang tuh udah jadi senior kolot disini. HUaaaaaa....
Yap, gak ada kader emang bikin keder. Yang ada tinggallah saling tunjuk. Saling tolak. Saling mengalah. Padahal kan asal pilih juga bakal bikin repot..heu
Nikah ???
Teman yang lagi dibelit dilema kok aku yang pusing...nah lo???
Entahlah, terkadang masalah "cinta" menjadi sangat sulit untuk dimengerti walaupun "cinta" adalah topik klasik... Semua orang tau dan merasakannya, tapi tetap saja pelik.
"Kami sudah berkomitmen, Ming. Ikhwan itu sudah mengkhitbahku. Aku menerimanya. Orang tua kami juga sudah saling setuju, hanya saja kami belum akan menikah dalam waktu dekat. Kami mau lulus kuliah dulu. Aku pun setelah lulus kuliah ingin bekerja dulu baru berfikir kesana. Untuk sementara ini kami menjalani saja kedekatan ini, aku tidak akan mencari ikhwan lain, dia pun berjanji tidak akan mencari akhwat lain lagi" ucap seorang sahabat.
Humh... Dimana letak peliknya?
"Pernikahan"
Teman-temanku ini belum siap menikah. Dan yang ku sesali -entahlah, apa mungkin aku yang sok-sok-an - mereka tidak menyimpan saja rasa suka itu. Rasa sayang itu. Mereka nekat memberi tau orang tua. Mereka nekat berkomitmen. Mereka nekat dalam "khitbah"...
Sebenarnya aku tidak terlalu paham tentang ini, tapi bukankah ada yang aneh dalam hubungan "komitmen" semacam ini? Menjalani komitmen sebelum pernikahan. Saling bertemu, memperhatikan, sms-an, saling mengunjungi, saling berjanji, saling saling saling. Begitu banyak saran dari sahabat-sahabat agar menjaga diri dulu jika memang belum siap nikah, tapi kalian tidak mau -kalian tidak terima harus menjaga jarak-. Begitu banyak saran dari sahabat-sahabat untuk menikah saja, tapi kalian bilang belum siap. Dan sedihku, bahkan kalian meneriakkan kata hengkang dari jalan "kita" jika ini menjadi masalah. Oh sahabat, ku sayang kalian. Aku bukan seorang sempurna, aku pun tidak bisa menjamin diriku kuat jika diuji masalah "cinta" seperti yang sedang kalian hadapi. Doaku, semoga kita semua selalu dalam penjagaan Allah. Istiqomah di jalan-Nya, diluruskan saat salah, diberi petunjuk saat tersesat.Amiin
Langganan:
Postingan (Atom)